Assalamualaikum, apa kabar temans....?
Aku datang lagi membawa review kedua dari novel hadiah giveaway
niy! Yang mau tahu cerita tentang giveaway-nya
bisa baca di menang giveaway september ceria
Seperti biasa, sebelum menyimak reviewnya, kita kenalan dulu sama
penulis yang novelnya ngejreng ini yaa ;)
Dewi Rieka Kustiantari, sering di panggil
Dedew ini ibu dari dua orang anak loh. Nulis cerita kocak tuh sudah nyandu
buatnya, terbukti dari hasil karyanya seperti Anak Kos Dodol, Absolutely Kribo, dan Miss Matching.
Mba Dedew punya hobi jalan-jalan dan rumpi
bareng sobat-sobatnya. Buat kamu yang mau curhat, bisa tuh rumpi-rumpi
dengannya lewat twitter @dewirieka, siapa tahu curcol kamu bisa jadi inspirasi
karya mba Dedew selanjutnya :D
Selain aktif jadi blogger dan gabung di komunitas blogger
cewek di Semarang, mba Dedew juga merupakan salah satu founder Gandjel Rel, selain itu sudah punya lapak online juga loh! Wow, bejibun ya
aktifitasnya! ;)
Sudah tidak sabar pengen tahu gimana serunya
salah satu novel baru mba Dedew? Yuk liat review-nya
dulu ;)
~ ♦♦♦ ~
SING-PY:
SINGLE HAPPY
Penulis:
Dedew (Dewi Rieka Kustiantari)
Cover:
Deff Lesmawan
Penerbit:
Loveable
Cetakan
pertama, 2015
Tebal:
208 halaman
ISBN:
978-602-72905-5-6
Reward Giveaway di KubikelRomance.com
28 – 30 September
2015
Buat
apa dobel tapi nyakitin, kalo bisa single tapi bahagia
Sinopsis
“Ran, emang rencana kamu ke depan tuh apa? Mau
balik lagi jadi orang kantoran?”
“Nggak, Bu. Rania tuh mau bikin kos. Tapi,
khusus untuk cewek jomblo. Rania pengin ajarin anak-anak gadis bertahan hidup
di dunia keras. Pengin bikin Kos Jomblo biar Rania dan cewek-cewek kos nggak
diganggu hidung belang.”
Terbentuk KOS JOMBLO yang dikomandani Rania,
cewek yang sakit hati dengan cowok yang namanya Anto, si manja, pengangguran,
dan nyebelin.
Kos Jomblo, murah meriah dan nyaman, tapi
syaratnya harus jomblo. Peminat kos pun menumpuk hingga Rania harus melakukan
audisi. Terpilihlah sepuluh cewek dengan fisik, karakter, profesi, dan latar
belakang yang berbeda. Semuanya memiliki alasan berbeda kenapa memilih Kos
Jomblo.
Dari sinilah dimulai petualangan cinta-cintaan
ala anak Kos Jomblo. Mulai cinta segitiga antara Hanna, Vanessa, dan Athalla,
kekasih gelap si Kidung, Roro yang pingsan di pernikahan mantannya, sampai
Hanna yang di PHP-in. Belum lagi, Tahlia yang pacaran sama playboy, Gani si
quiz hunter yang ternyata bisa jatuh cinta, Gillian si cewek SMA cantik yang
digila-gilai para cowok abege, serta permasalahan cewek lainnya. Intinya, semua
permasalahan cewek terkumpul jadi satu di Kos Jomblo. Dan mereka menamakan diri
sebagai SING-PY = Single Happy. “Buat apa dobel tapi nyakitin, kalo bisa single
tapi bahagia”.
~ ♦♦♦ ~
Pengalaman pahitnya dengan Anto, cowok manja,
pengangguran dan menyebalkan, membuat Rania bertekad ingin mendidik para cewek
untuk menjaga diri supaya tidak mengalami hal seperti dirinya. Rania memutuskan
membuat rumah kos khusus cewek.
Kos Jomblo yang murah meriah dan nyaman,
bukan rumah kos biasa. Untuk bisa menjadi penghuni rumah kos ini harus memenuhi
syarat, yaitu harus Jomblo! Selain itu juga harus lolos seleksi ala Rania.
Cewek jomblo itu harusnya mandiri dan tidak mudah goyah sama
rayuan cowok, sekiyut apa pun dia, sekotak-kotak gimanapun dadanya. – Rania
(Hal.19)
Dari hasil seleksi, yang tesnya seperti tes
CPNS itu :D, terpilihlah sepuluh cewek dengan fisik, karakter, latar belakang,
dan profesi yang berbeda. Yuk kita lihat siapa saja mereka. ;)
v
Tahlia, 27
tahun, cantik, wanita karir yang gaul abis dan suka bergaya ala Syahrini. Jomblo
selektif yang suka pilih-pilih calon suami ideal. Merana melihat teman-teman
seangkatannya sudah pada menikah. Belakangan Tahlia pacaran sama teman
kantornya yang terkenal playboy, tapi anehnya dia malah ditawarin oleh kakak
perempuan si playboy dengan adiknya yang lain. Kira-kira Tahlia mau nggak ya?
Secara, dia sudah klepek-klepek sama si bad boy.
v
Roro Adinda,
26 tahun, mahasiswi S2 dan penyiar radio. Jomblo trauma yang galau luar biasa
karena pernah ditinggal kawin. Nekad datang ke pernikahan mantannya, tapi
akhirnya malah pingsan.
Ajaibnya cewek itu, ketika ditinggal begitu aja, tapi masih cinta
mati – Zara
(Hal.74)
Lalu apa yang Roro lakukan ketika mantan
terindahnya mendekatinya lagi?
v
Nabila,
23 tahun, akhwat mahasiswi jurusan
manajemen. Aktifis anti-pacaran pengusung jomblo syar’i yang pengen ta’aruf dengan
ikhwan ganteng. (sama dong kayak aku :D
v
Siti
Nurhasanah yang keukeuh dipanggil Hanna, 22 tahun, periang, manis, tapi bawel
minta ampun. Punya banyak teman cowok dan suka ke-geer-an, tapi nggak ada yang nyangkut, makanya dia merana karena
cinta, dan jadi jomblo menahun. Sempat bersaing dengan Vanessa untuk
mendapatkan cinta Athalla.
v
Gani, 22
tahun, mahasiswi hubungan internasional. Jomblo feminis yang bete sama temannya
yang pacaran.
Perempuan itu bisa mandiri, kenapa harus disibuki dengan acara
pacaran yang membuang waktu? Nggak produktif! – Gani
(Hal.4)
Gani
tuh kuis hunter sejati. Dia selalu total dalam menjalani profesi kuter-nya ini, sampai alat perangnya pun
lengkap. Tidak perduli dengan cibiran anak kos sebelah yang memang selalu iri
pada anak kos jomblo. Dan hasilnya? Dalam setahun Gani bisa dapat banyak
voucher sampai motor dari berburu kuis! WOW, bisa jadi inspirasi niy! :D
Trus,
gimana ya kalau cewek jomblo feminis ini jatuh cinta?
v
Kidung, 19
tahun, blogger veteran, mahasiswi agronomi. Jomblo modus yang pengin kos murah
meriah sampai pura-pura jomblo padahal sudah punya tunangan. (Haisssh...!)
Belakangan Kidung patah hati karena sang tunangan naksir teman kerjanya. Poor
Kidung... L
Memperluas pergaulan, maksudnya banyakin teman-teman, relasi,
bukan malah cari pacar baru. – Kidung
(Hal.61)
Suatu
hari Kidung bertemu dengan teman lamanya, gebetannya saat SMA. Singkat cerita kebersamaan mereka membuat mereka memutuskan
untuk pacaran. Tapi entah kenapa rasa cinta itu tidak juga muncul dalam hati
Kidung.
Ah cinta, kenapa kau tak kunjung hadir? Habiskah rasa yang ku
punya di hati? – Kidung
(Hal.144)
v
Zara, mahasiswi
19 tahun, jomblo gotik yang tomboi dan hobi backpaker.
Sebal sama cewek manja dan baperan.
Pacaran itu mengekang kebebasan – Zara
(Hal.5)
v
Vanessa,
19 tahun, mahasiswi psikologi yang hobi selfie dan wara-wiri di media sosial
biar dapat jodoh, makanya disebut jomblo ngarep. Gampang geer, mudah jatuh cinta dan patah hati, dijuluki ratu galau merana
dunia, tapi setia kawan dan suka menolong. Berbunga-bunga pada Athalla yang
memujinya tetap cantik walau penampilannya lagi mata panda dan rambut seperti
brokoli.
v
Sitta, SPG
cantik berusia 19 tahun. Jomblo lugu dari kampung yang nggak mau pacaran karena
diwanti-wanti ibunya.
Cowok itu berbahaya kayak gas elpiji 3,5 kg. Menolong saat kita
butuh dan justru membahayakan ketika tiba-tiba bocor dan meledak. Itulah cowok
– Sitta (wejangan dari ibunya)
(Hal.6)
v
Gillian,
penghuni kos termuda, 17 tahun, masih SMA. Jomblo sok seleb karena punya muka
campuran sunda-swiss, makanya banyak fans-nya. Tapi bete karena fansnya suka ngejar-ngejar dia kayak nagih utang.
Nah, bagaimana petualangan cinta-cintaan ala
anak Kos Jomblo itu ya?
~
♦♦♦ ~
Begitu buka novel ini aku
terbelalak. Novel ini begitu berwarna secara visual. Penggambaran
tokoh-tokohnya detail banget, sampai ada gambar masing-masing penghuni Kos
Jomblo. Unik, lucu dan seru! Buat aku itu membuat lebih mudah untuk
membayangkan tokoh-tokoh tersebut, dan tidak perlu mereka-reka lagi seperti apa
tokoh yang ingin digambarkan sang penulis.
Dari awal cerita aku sudah
dibuat tertawa sendiri. Rania bikin aku nyengir dengan seleksi penghuni Kos
Jomblo yang seperti tes CPNS :D Saat perkenalan para penghuni resmi, percakapan
absurd antara Sitta yang polos dengan Gillian tentang perbedaan kulit mereka
bikin aku terkikik. Juga Tahlia yang manyun mendengar Sitta menyebut dirinya
sendiri yang baru 19 tahun perawan tua, lah dia yang 27 tahun nenek-nenek
jomblo dong! Hahahaaaa... Ada juga keseruan dan kekonyolan Hanna dan Vanessa
saat ikut backpakeran bareng Zara dan teman-temannya. Selain cerita konyol,
cerita sedih Roro yang galau ditinggal kawin, eh nikah pacarnya, tetap bikin
aku ketawa-ketiwi. Dan masih banyak part-part dari novel ini yang bakalan bikin
kamu tertawa geli.
Penggunaan pov orang ketiga
membuat aku terhanyut dalam cerita mba Dedew. Buat aku yang belum pernah
ngerasain jadi anak kos, novel ini menarik sekali. Keseruan dan serba-serbi
cerita anak kos begitu menghibur dan memberi inspirasi.
Yang aku suka part berjudul
Abang penulis beken, kisah tentang Hanna yang kerja bareng menulis novel dengan
penulis idolanya. Gimana berbunga-bunganya Hanna yang naksir berat sama ‘si
Abang’ hingga membuatnya bersemangat dalam penulisan novel perdananya, sampai
galau dan bapernya Hanna karena kecewa setelah tahu siapa sebenarnya ‘si
Abang’. Tapi yang keren dan asik bagaimana semua penghuni Kos Jomblo menghibur
dan menyemangati Hanna untuk bangkit dari rasa merananya karena cinta, dan
akhirnya membuat pencapaian yang luar biasa!
Ending novel ini pun
benar-benar menginspirasi, walaupun buat aku part akhir ini kurang panjang.
Yang unik dalam novel ini beberapa quotes
atau kalimat sindiran ditulis secara khusus dalam lembar berwarna, seperti:
Cewek jomblo itu harusnya mandiri dan enggak mudah goyah sama
rayuan cowok. Sekotak-kotak gimana pun dadanya. – Rania
(Hal.20)
“Pacaran itu nggak penting. Menghalangi cita-cita. Cowok itu
pesaing. Lengah sedikit, kita kalah.” – Gani
(Hal.23)
Kemarin jambak-jambakan, sekarang kok peluk-pelukan? Begitulah
jomblo yang rebutan gebetan.
(Hal.44)
Jadi jomblo itu gak mengerikan, karena jomblo itu bebas merdeka,
meski terhalang dompet tipis pas tanggal tua. – Gani
(Hal.81)
Semandirinya seorang cewek tetep aja butuh yang namanya cowok.
(Hal.100)
Dalam novel ini juga ada banyak istilah lucu
yang bikin aku terbahak, seperti rambut brokoli, zombie nusantara, hejo = hepi
jomblo, dapur mesra.
“Aku bukan anak bawang! Aku tomat cantik.” ~ Gillian
(Hal.189)
Untuk
penulisan, ada beberapa hal yang mengusik aku untuk mengkritik, diantaranya:
Terkadang perkataan dan
penjelasan dari satu orang dibuat dalam paragraph terpisah. Aku lebih suka
dibuat dalam satu paragraph, jadi lebih jelas dan fokus. Ini cuma pendapatku
saja loh ya... Di antaranya ada di halaman 22, 24, 25, 26, 95, 183.
Masih ada percakapan dari dua
orang yang berbeda dalam satu paragraph, mungkin cuma lupa enter baris baru
saja ya, tapi sedikit mengganggu karena juga agak bikin bingung. (Hal. 29, 110
(Roro-Indra), 112 (Roro-Tahlia), 114 (Roro-Sitta), 158 (Gani-Mbak Fifi), 170
(Zara-teman Gillian), 176 (Gillian-Zara).
Ada typo
pada hal.98 “Aku sedang mikirin cowok siapa yang cocok untuk Tahlia,” jawab
Tahlia. >> Mungkin maksudnya Vanessa bukan Tahlia.
Walaupun masih ada beberapa ketidaknyamanan
dalam penulisan, tapi membaca novel ini bikin aku terhibur dengan part-part
komedinya, bisa dibilang novel ini termasuk bergenre romance komedi walaupun
lebih banyak komedinya dari pada porsi romancenya.
Buat kamu yang jomblo, novel ini bisa
menginspirasi untuk menjadi kreatif dalam penantian, dan tidak lagi menjadi
Jones = jomblo ngenes. Dan buat yang tidak jomblo, novel ini juga sangat
menghibur.
Selamat membaca ya!
Salam
Nunaalia ^_^