Assalamu’alaikum temans….
Kali ini Catatan Nunaa mau kasih review novel teenlit yang baru-baru ini
aku dapatkan dari ikutan Giveaway di Facebook :D
Ini pertama kalinya aku buat review novel niy, jadi maaf yaa masih banyak
kekurangan.
Mudah-mudahan review-review selanjutnya bisa lebih baik lagi yaa, amiin…..
~ ♦♦♦ ~
Oya, sebelum kita mulai review novel yang covernya unyu-unyu ini, yuk kita
kenalan dengan penulisnya dulu ;)
Kezia Evi Wiadji atau yang akrab disapa Evi ini bekerja sebagai
karyawati di sebuah Bank Swasta di Jakarta. Mba Evi terjun di dunia tulis
menulis sejak tahun 2011, dan dari hobinya tersebut sudah hadir buku fiksi
maupun non fiksi.
Nah, Perfect Scenario ini salah satu hasil karyanya yang bergenre
Teenlit.
So...mari kita liat seperti apa Perfect Scenario dari mba Evi ini ;)
~ ♦♦♦ ~
Di ambang batas
benci, kudapati setitik rasa……
SINOPSIS
“Dengar ya, kita
harus pacaran!”
“HAH?”
“Mulai detik ini,
lo pacar gue. Dan selama itu, lo nggak boleh jalan dengan cowok lain!”
“Eh, kamu kesurupan
ya, tiba-tiba ngomong aneh begitu?!”
“Gue sadar seratus
persen. Jadi, dengar—“
“Sori, aku gak
mau!”
“Heh! Jangan ge-er
dulu. Gue sebenarnya juga nggak mau pacaran sama lo. Tapi kali ini, mau nggak
mau, kita harus!”
Ajakan kencan ini
akan membahagiakan Finda, seandainya ia menyukai Farel. Seandainya Farel bukan
duri dalam dagingnya. Seandainya Finda tidak menyukai Niko (teman baik Farel).
Dan seandainya Farel tidak sedang berkencan dengan Novi.
Tetapi, ajakan kencan jauh dari romantis yang disodorkan Farel ini harus
diterima Finda karena mereka mempunyai tujuan yang sama, yaitu membatalkan
pernikahan orangtua mereka!
~ ♦♦♦ ~
Finda Arletta
adalah seorang gadis manis dengan pribadi yang kuat. Meskipun hanya dibesarkan
oleh mamanya tanpa sosok ayah, Finda tumbuh menjadi gadis yang baik dan
termasuk murid yang pandai. Dia bahkan sudah menetapkan pilihan untuk kuliah di
kedokteran saat kuliah nanti.Keren kan...?! ;)
Farel Juventus termasuk salah satu
cowok primadona di sekolah. Selain tampan dan keren, Farel juga murid yang
pintar. Hanya satu hobi buruk Farel, yaitu menjahili Finda. Farel bahkan lebih
suka berantem dengan Finda daripada mendengar rengekan Novi, pacarnya. Haiissh Fareel....! *tepok jidat
Finda
dan Farel bertetangga sejak kecil, namun sejak pertemuan pertama, mereka tidak
pernah akur, jadilah mereka musuh bebuyutan hingga keduanya duduk di bangku
SMA.
Kata 'akrab' bagi Finda dan Farel adalah kata
yang sangat sakral
(Hal.20)
Hingga
pada suatu hari, Farel tiba-tiba memaksa Finda untuk pacaran dengannya (padahal Farel sudah punya pacar loh!). Farel
memberitahu rencana pernikahan Papanya dengan
mama Finda, karena itu mereka terpaksa harus pacaran untuk membatalkan pernikahan orang tua
mereka. Finda yang tidak percaya berita itu, tentu saja menolak mentah-mentah. Finda lebih berharap berpacaran dengan
Niko, cowok yang saat ini ditaksirnya. Berpacaran dengan Farel, itu benar-benar
gila!
Untuk berteman dengan cowok itu saja ia ogah, apalagi
berpacaran!
(Hal.27)
Tapi
setelah mamanya mengundang Om Tonny -papa Farel-
dan Farel makan malam istimewa di rumah mereka, juga pengakuan mamanya tentang
rencana pernikahan mama dan Om Tonny, Finda terpaksa menyetujui rencana gila Farel.
Namun
ada satu hal yang membuat hati Finda sakit, yaitu alasan Farel tidak ingin
kedua orang tua mereka menikah.
"Karena gue nggak suka sama lo! Dan gue nggak mau jadi
saudara lo!"
(Hal.28)
Ada saatnya
mengalah untuk sebuah kemenangan.
(Hal.64)
Meski
sakit hati, namun Finda tidak mau kalah dari Farel, karena cowok itu pasti akan
meremehkannya. Finda pun sepakat dengan scenario yg disusun Farel, menjadi
pacar bohongan, dengan syarat selama 'jadian' masing-masing tidak boleh jalan dengan
cewek/cowok lain. Dengan berat hati Farel pun berjanji akan memutuskan hubungannya
dengan pacarnya, Novi.
Jika ingin rencana berjalan baik, ia
harus bersedia menjalin kerja sama dengan pihak lain.
(Hal.118)
Yang namanya cewek, benar-benar rumit dan membingungkan.
(Hal.31)
Novi tentu saja menolak diputusin oleh Farel apalagi mendengar
alasan Farel yang dianggapnya konyol. Novi
menduga Farel ada perasaan sama Finda. Namun Farel meyakinkan Novi
kalau ia dan Finda tidak ada apa-apa, karena Finda juga tidak suka dengan
rencana ini. Farel meyakinkan Novi kalau mereka
hanya break sementara supaya papanya dan Mama Finda percaya perfect scenario
pacaran bohongannya dengan Finda.
Akankah scenario yang dimainkan Farel dan Finda
menjadi perfect?
Bagaimana 'kencan' ala dua musuh bebuyutan ini?
~ ♦♦♦ ~
Perfect Scenario adalah novel Kezia Evi Wiadji yang
pertama aku baca. Sudah lama gak berburu novel jadi aku ketinggalan banyak niy,
hadeeeh.... *tepok jidat
Novel bergenre teenlit yang
menggunakan sudut pandang orang ketiga ini berkisah tentang Finda dan Farel,
dua murid SMA yang menjadi musuh bebuyutan sejak kecil. Biasanya aku kurang
tertarik dengan cerita bergenre teenlit, mungkin karena sudah lewat masanya
kali ya hahahaaa. Tapi dengan tema musuh bebuyutan yang diangkat mba Kezia ini,
menggelitik rasa penasaranku untuk mengetahui kisahnya. :D
Untuk karakter tokoh, selain ada
Finda dan Farel yang menjadi musuh bebuyutan, novel ini juga diramaikan dengan
tokoh Olly, sahabat Finda yang bertubuh montok dan hobi makan, tapi baik hati
dan setia kawan. Olly selalu membuat aku tersenyum geli membayangkan
tingkahnya.
Ada juga Niko, sahabat Farel yang
juga salah satu primadona di sekolah. Ssst... Finda diam-diam tertarik loh pada
Niko, tapi Finda lebih nyaman mengagumi Niko dari jauh. Selain keren, Niko juga
pribadi yang menyenangkan dan perhatian. Beda banget dengan Farel yang
menyebalkan bagi Finda. Aku juga agak sebel sih dengan Farel, tapi tetap
berharap Farel dengan Finda hahaha... *ditimpuk fans Niko.
Semua pasti tidak ada yang suka
dengan tokoh Novi, pacar Farel, tapi untung saja porsi Novi tidak banyak di
cerita ini hehehee.... :D
Kisah remaja tidak jauh dari masa
sekolah, persahabatan dan hubungan keluarga. Begitu juga dengan novel ini.
Farel dan Niko digambarkan sebagai
cowok keren, pintar, dan populer di sekolah yang banyak fans-nya. Juga tentang kantin yang terpisah antara siswa laki-laki
dan perempuan. Ada juga tentang acara prom
night untuk siswa tingkat akhir yang lulus.
Kisah persahabatan Finda dan Olly
mengingatkan pada persahabatan masa sekolah dulu, belajar bareng, hang-out ke mall, saling menggoda bahkan
meledek jika ada cowok gebetan, tapi juga akan berdiri di depan membela sahabat
bila ada cewek sirik yang cari ribut.
Persahabatan Farel dan Niko juga
menarik. Meski sempat bersitegang masalah cewek, keduanya tidak bisa lama
diam-diaman dan tidak bisa nongkrong bareng walau cuma di kantin Pak Jo. :D
"Jangan memaksakan kebahagiaan
dengan orang yang tidak tepat."
(Hal.241)
Kisah ini juga memperlihatkan
hubungan hangat Finda dan mamanya. Juga sikap bijak Mira yang berlapang hati
demi kebahagiaan putrinya.
Berbeda dengan hubungan Finda dan
mamanya yang hangat, Farel memiliki hubungan yang tidak begitu baik dengan
papanya. Dari sini juga akan terkuak alasan Farel tidak menyetujui rencana
pernikahan papanya dan mama Finda.
“Jarak mungkin
dekat, tetapi Papa takut, hatimu akan semakin jauh.”
(Hal.172)
Selain bersetting di rumah, sekolah,
dan mall, setting di Lembang adalah part yang aku suka. Penggambaran mengenai
daerah pegunungan membuat fresh. Selain itu cerita di Lembang ini pun memacu
adrenalin! Di sini juga dimulai hubungan yang tidak
terduga antara dua musuh bebuyutan ini. :D
Kali ini, kata 'pulang' terdengar
lebih menyenangkan dan nyaman di telinganya.
(Hal. 173)
Aku sempat berpikir akhir kisah ini tidak seperti yang aku harapkan, tapi ternyata ada kejutan di akhir cerita, ditambah lagi tingkah Olly kembali membuat aku terkikik-kikik. Kupikir kalau Olly sama cowok ganteng satu itu gimana ya..? :D
~ ♦♦♦ ~
Ada beberapa quotes menarik dan kalimat sindiran yang bertebaran di novel
ini.
~ Quotes menarik (selain yang sudah mejeng di atas) ~
Seandainya menghapus rasa sakit di hati semudah
menghapus tulisan di kertas dengan Tipp-Ex.
(Hal.242)
Untuk menjalin sebuah hubungan yang baik dan solid,
tidak hanya diperlukan cinta, tetapi juga kepercayaan.
(Hal.260)
Cinta membuat orang buruk menjadi baik, juga
sebaliknya. Membuat orang baik menjadi buruk. Semua tergantung pada tujuan kita
mencintai.
(Hal.263)
~ Kalimat sindiran ~
Untuk apa bertanya jika sebenarnya
telah memutuskan sejak awal mana pilihannya?!
(Hal.106)
"Kamu yang bikin peraturan, eh,
kamu sendiri yang melanggar. Bikin bete banget, tahu!"
(Hal.123)
"Bohong. Ngaku aja! Hidungmu tuh
kembang kempis kalau ngibul."
(Hal.126)
"Cewek secerdas kamu ternyata bisa
berubah bodoh jika berurusan dengan cinta."
(Hal.192)
...cinta telah membuat otaknya bebal
dan tumpul. Dengan mudah ia diperdaya...
(Hal.223)
Jika kamu berpikir selama ini merasa
telah mengenal baik seseorang, namun pada akhirnya kamu tidak benar-benar
mengenal orang itu.
(Hal.263)
~ ♦♦♦ ~
Ada sedikit kesalahan dari novel ini, mungkin kesalahan
pencetakan. Di halaman 234 kalimat belum selesai, tapi halaman selanjutnya
(235) sudah bab baru. Sangat disayangkan, dan agak sedikit mengganggu karena
bikin penasaran lanjutan kalimatnya apa. Walaupun begitu masih bisalah menebak
kira-kira apa lanjutannya. :D
Tapi melihat review di blog lain tidak ada yang berkomentar tentang kesalahan
pencetakan ini, apa mungkin cuma salah cetak di novel yang aku dapat kali ya...?
Aku termasuk yang jeli soal typo, dan di novel ini masih ada beberapa typo diantaranya:
♦ 'memba-yangkan'
mungkin harusnya membayangkan (Hal.250)
♦ 'Hubungan dengannya Novi harus berakhir.' Mungkin harusnya Hubungannya dengan Novi harus berakhir. (Hal.260)
Buat aku novel ini menarik, lucu dan fresh. Tema
musuh bebuyutan dengan kisah dari benci jadi cinta mungkin sudah biasa, tapi
tetap asik untuk dinikmati. Novel ini tentu saja cocok untuk pembaca remaja.
Dan pembaca dewasa yang berjiwa muda juga sepertinya tidak akan melewatkan
untuk membacanya.
Salam
Nunaa Lia ^_^